next »

[Janto]

Wing-nya, lebar, retract juga ban-nya 

[Janto]

Crossair

[Janto]

Futaba Industries tahun jebot  

Dulu terbang, pesawat trainer 25-nya dengan mesin OS 2 stroke keburu hancur duluan, namanya kalau tidak salah Kadet buat Carl Goldberg warna oranye, belum ada simulator, tapi sudah ada Sullivan (starter) kalau nggak salah

Jadi Tx masih bagus dan mulus, karena tidak pernah dipakai lagi sejak pertama kali terbang  

Antena bisa dilepas dengan cara diputar

Terbuat dari alumunium, buatannya kokoh dan rapih, sederhana tapi meyakinkan.

Ujung stick dilapis dengan plastik yang memiliki kualitas yang baik, sehingga nyaman dijempol

Tx Futaba 4 CH, dengan frekuensi 72.400 MHz, servo-nya berwarna merah muda  

Sepertinya ada juga yang Tx-nya berwarna biru

Mungkin Tx ini buatan periode 1970-1975 an.

Dulu di JAC Halim tahun 2010 yang lalu masih ada yang terbang dengan menggunakan Tx ini, tapi sudah agak baruan, bentuknya semua sama, tapi tempat remote stick-nya tidak bulat, melainkan sudah kotak.

Mungkin Tx-nya buatan tahun 1976-1980 an, warnya silver kalau tidak salah, bahan dari alumunium juga  

Batereinya disusun seperti aki, disisipkan disabuk seperti HP dan dihubungkan dengan kabel seperti kabel telepon rumah Ericson jaman dulu, keren  

[Janto]

Ini jenis pesawat latihnya, maaf bukan buatan Carl Goldberg, tapi SIG, sama-sama buatan Amerika.

Dulu jarang ada pesawat buatan Cina, semua rata-rata buatan Amerika, kelas Cina-nya dulu buatan Jepang  , yang bagus buatan Jerman, Graupner dll..

Tahun 2004 masih ada SIG dijual disini, ARF, tapi sudah buatan Cina, QA-nya tetap AS dan terbang di JAC. Bagus, pesawat sayap atas warna putih dan merah mesin 90-120. Ukuran besar.

Foto diambil lewat google

[Janto]

Tepatnya dulu ini pesawatnya yang menjadi satu dengan Tx Futaba tahun jebotnya, bukan yang diatas.

Ingat betul, dulu ada canopy plastiknya dan landing gear dari kawat saja. Yang diatas MK II, yang dibawah MK I

Corak warna sama persis, cuma dulu warnanya oranye tua, apa merah ya? Agak lupa..

Bagus ya bentuknya, vintage  

Mesin OS25 2 stroke, bentuknya masik bulat-bulat, tapi tetep nendangs dan handal. Memang OS adalah mesin 2 stroke yang paling bener untuk pemula dan juga intermediate maupun advance. Saingannya dulu ada Webra, buatan Jerman kalau nggak salah, mahal, yang murahan ada, Fuji mereknya. Buatan Cina nggak ada  

Kalau sekarang mesin 2 stroke sudah nggak direken, pakai tenaga listrik lebih canggih  

Bahan bakar dulu harus buat sendiri, methanol campur oli jarak = 4: 1. Kalau beli yang kalengan cuma ada merek COX, mungkin cuma 500 cc per kaleng.

Foto diambil lewat google

[Janto]

Tx Futaba 4CH periode baruan, mungkin 1980-1985 an, sudah digital.

Bentuknya sudah cerminan Tx jaman sekarang pada umumnya.

Terbuat dari plastik, ringan, ok juga, tapi asoy yang tahun 1970 an bentuknya dan tongkrongannya  

Teman Futaba ini adalah Cessna Cardinal buatan Pilot dengan mesin OS10 ARF.

Fuselage sudah dari fiber wana biru dan sayap dari balsa dilapis monokote warna putih. Pasang sticker tarikan garis di-fuselage dilakukan sendiri, banyak sticker Pilot-nya untuk dipasang di fuselage dan wing kalau tidak salah.

Tahun 1980 an sepertinya pesawat buatan Pilot makin merajalela, modelnya bagus-bagus, banyak mengeluarkan jenis pesawat scale seperti pesawat Cessna, Piper dan pesawat tempur PD II.

Punya beberapa dulu kit pilot mesin 10 untuk CL spt Spitfire dan Mustang dengan bentuk scale. Bagus potongan kayunya. Fuselage dan sayap dulu dilapis kertas singkong kemudian dilapis lagi dengan celulosa asetat atau apa ya, bijih plastik dan aseton dicampur, setelah leleh dicat ke kertas singkong secara bertahap sampai kertas singkongnya kencang seperti monokote. Dulu beli monokote mahal, skrg juga  

[Janto]

Cessna Cardinal buatan Pilot, tapi dulu pesawat Cessna Cardinal-nya ARF yang jadi satu dengan Tx Futaba 4 CH Digital berikut mesin OS10.

Pesawatnya kira-kira sebesar Beat Mania, agak lebih besar sedikit sepertinya baik fuselage maupun wing Cessna-nya, tapi buatannya lain betul antar Cessna Pilot dan Beat Mania.

Kalau urusan buatan pabrikan, ingat betul, lihat Beat Mania bagus, tapi dibandingkan dengan Cessna Pilot ARF ya lain ya 

Yang difoto adalah Cessna Cardinal KIT, karena sebetulnya pada waktu itu ARF sangat jarang, semuanya rata-rata KIT.

Selain Cessna Cardinal, salah satu pesawat sayap atas yang terkenal pada era itu ada Citabria, ukuran besar dan menggunakan mesin Quadra Gasoline, bentuknya sepert Decathlon kalau jaman sekarang.

Sepertinya masih ada yang simpan KIT pesawat lama, dirakit ok juga ya sepertinya, vintage..

Harusnya diadakan nich terbang pesawat-pesawat vintage di JAC Halim  Masih banyak anggota JAC Halim yang lama-lama simpen pesawat dan helikopter vintage di hangarnya 

Foto diambil dari google

[Janto]

Futaba 4Ch Digital dalam dos tempo 80 an 

Jek-nya berbeda dengan jek Futaba terkini, entah mulai kapan perubahan jek-nya.

Dulu lihat Tx dan Rx seperti ini agak heboh, karena masih relatif jarang perangkat aeromodelling.

Semua perangkat aeromodelling pada waktu itu masih agak eksklusif di Indonesia.

Kalau sekarang, naik ekskalator di mall tertentu, pada saat sampai diatas,  sebelah kanan ada helikopter RC mini hampir nyamber 

Foto diambil dari google

[Janto]

Dokumen-dokumen di dalam tas 

Jaman dulu tanki buat sendiri, ada tune type pas-pasan, mesinnya COX, terbang pakai tali alias control line.

Servo di dalam foam putih masih baru tuch, ada 3, merk SANWA, dulu kalau nggak salah pernah join sama COX, jadi Cox Sanwa.

Teman-teman senior JAC yang lainnya, "dokumen-dokumennya" bukan dalam tas lagi, tapi gudang besar 

Tinggal dipilihin mana yang paling vintage, dicek lagi kelaikan terbangnya, harusnya terbang lagi pesawat atau helikopter ter-vintage- nya 

[Janto]

Iklan Futaba-Vintage 1976 

Foto diambil dari Google

[Janto]

Futaba-Futaba 

[Janto]

Siap-siap terbang Extra 260

[Janto]

Ready to fly

Photo by Sony

[Janto]

Siap-siap mengangangkasa di langit JAC Halim 

Photo by Sony

[Janto]

Arah kembali lagi ke apron, karena pesawat kehilangan power.

Prosedur yang paling benar, jika terjadi sesuatu yang tidak berjalan dengan sempurna, lebih baik kembali dalam rangka mengendalikan keselamatan terbang sesuai aturan penerbangan JAC Halim  

Perbaiki terlebih dahulu, kemudian terbang dengan aman dan nyaman 

Photo by Sony