next »

[Janto]

Pesawat latih sayap atas atau pesawat latih sayap bawah?

Pertahankan pesawat latih sayap bawah anda tetap utuh dan mulus sampai belajar terbang basic maneuvers berakhir.

Jika memang anda sudah handal melakukan basic maneuvers, maka kini saatnya anda mulai beralih ke kelas berikut, yaitu scale, 3D, pattern atau pylon atau semuanya, tidak ada masalah.

Jika anda mulai beralih ke kelas tersebut diatas, dan khusus untuk kelas scale, 3D atau pattern dan anda ingin pesawat kelas 90 atau diatasnya, maka investasi baru perlu dilakukan yaitu:
• Memilih jenis pesawat yang akan dibeli
• Memilih jenis mesin kelas 90 yang akan dibeli, apakah 2 stroke atau 4 stroke
• Memilih jenis servo baru, karena servo pesawat latih anda sudah tidak dapat mengakomodasi pesawat kelas 90 dan diatasnya, kecuali servo untuk throttle

Biasanya kita butuh dana tambahan yang cukup besar untuk membeli jenis pesawat tersebut diatas.

Menurut hemat saya, jualah Tiger 60 anda, dan simpanlah pesawat latih sayap atas anda. Alasan:
• Pesawat latih sayap atas dapat digunakan untuk test servo, receiver dan baterei sebelum alat2 tersebut dipasang di pesawat yang baru.
• Pesawat latih sayap atas lebih kecil daripada Tiger 60, lebih mudah menyimpannya di “hangar”
• Pesawat latih sayap atas terbangnya lebih lambat, jika terjadi sesuatu hal, benturannya tidak terlalu hebat dibandingkan Tiger 60. Benturan yang tidak diharapkan antara pesawat dan bidang lain yang lebih padat (spt tanah, gedung, lapangan parkir dll.) dapat merusak seluruh servo anda. Sebetulnya, servo yang sudah “crash” tidak direkommendasikan untuk dipakai lagi, karena kemungkinan adanya kerusakan di dalam yang tidak dapat kita lihat (Kecuali anda memiliki alat untuk memeriksa servo, atau receiver yang menyatakan bahwa servo atau receiver tersebut masih layak atau tidak untuk digunakan lagi)
• Pesawat latih sayap atas konsumsi bahan bakarnya lebih hemat

[Janto]

[Janto]

[Janto]

[Janto]

Ini adalah pesawat semi scale Piper Cub kelas 40. Bentuknya cantik, tapi mengendalikannya agak lebih sulit daripada Tiger 60. Pesawat ini kalau mau take off dan landing butuh keahlian khusus, sebab pada saat mau take off, pesawat ini kadang kala \"melintir\" dan pada saat mau landing, tiba-tiba suka \"ngejeblak\". Saya tidak katakan bahwa seluruh pesawat Piper Cub seperti ini karakternya, tetapi yang saya lihat di lapangan Halim adalah seperti apa yang saya sampaikan. Tapi jangan khawatir, jika anda sudah lulus dan handal melakukan basic manuevers dengan Tiger 60, semuanya dapat diatasi dengan sempurna

[Janto]

[Janto]

[Janto]

[Janto]

[Janto]

[Janto]

[Janto]

Foto-foto terakhir yang saya kirim adalah foto-foto pesawat scale yang ada di JAC  Halim.

Pertama adalah Piper Cub, semi scale, kelas 40, Engine OS40 2 stroke, tapi tune pipe-nya diganti, suaranya unik, jarang ada yang punya. Beli di Yunandre, stok jaman dulu.

Kedua, pesawat Biplane, semi scale, kelas 90 kalau tidak salah dan menggunakan 2 stroke engine.

Ketiga, pesawat War Bird, semi scale mendekati scale, kelas 60. Pemiliknya unik, pesawatnya dibuat detail menyerupai aslinya, ada retract, cockpit lengkap dll. Bagus, sepertinya keluaran Hangar 9

Keempat, pesawat space walker, semi scale mendekati scale, kelas gede, mungkin 50 cc atau lebih, gazoline. Bannya kalau nggak salah harus dipompa dulu

[Teddy Hartanto]

buat temen2 yang belum liat liputan JAC di Indosiar minggu lalu bisa klik disini : http//www.indosiar.com/news/horison/78160/

[Janto]

[Janto]