next »

[Janto]

[Janto]

[Janto]

Sedang siap-siap mau take off. Engine ST60 2 stroke dari baru, servo Futaba S3001 standard ex pesawat latih sayap atas, baterei 1500 mA ex pesawat latih sayap atas, Radio Futaba 7 CHP, fuel Bratoco Power, alias campur sendiri. 4L Methanol, 1 L Minyak Jarak. 20 L  dulu Rp. 273.000 (kira2 5 galon), sama sekali tanpa nitro. 1 galon bisa terbang 13 kali, jadi 5 galon bisa terbang 65 kali  Beli 40 L, cukup lach….Setelah terbang 65 kali, engine tidak ada masalah, tetap masih mampu melakukan basic maneuver. Hanya bikin bersih pesawatnya agak lebih repot, karena sisa pembakaran berwarna hitam nempel di body dan wing

Pada saat terbang, asapnya banyak, baunya juga beda…,tapi nggak apa lach, yang penting masih bisa akomodasi basic maneuver  PAHEMURMER – paket hemat murah meriah :side:

Kalau pakai bahan bakar impor, 5 galon sudah Rp. 1 juta sendiri, harga engine dulu Rp. 1,1 juta, saya pikir pada waktu itu, kalau engine-nya rusak gara2 fuel setelah 65 kali terbang, ya beli engine baru saja lagi, cing cay :laugh: , tapi ternyata nggak tuch, Super Tigre 60 ok juga.:cheer:

[Janto]

Terbalik/inverted diatas landasan, sebetulnya inverted rendah tidak penting, yang penting adalah lurus, level dan tidak naik turun he he, berhubung pemula dan baru bisa inverted, nggak apa lach, yang penting gaya

[Janto]

Lakukan inverted maneuver dengan baik, kurang lebih dengan ketinggian 3 m, rudder tegak lurus dengan garis putus-putus diatas runway, dimulai dari ujung kiri runway sampai dengan ujung kanan runway kira-kira sepanjang 200m, dan juga sebaliknya dari kanan ke kiri…gaya dikit dong !!! (perhatikan foto sebelumnya )

[Janto]

Nah kalau yang ini kelewat iseng, nggak penting banget sebetulnya kalau masih latihan basic manuever :unsure:

[Janto]

Landing…approach yang tepat, turun tepat diatas garis putus putus di atas runway…itulah Tiger 60 :laugh:  Saking saya sukanya dengan pesawat ini, pesawat ini saya beri nama yaitu “SI BIRU PENERJANG LANGIT”

[Janto]

Tiger 60 yang dimodifikasi oleh Pak Harry, terbangnya sama baik dengan
Tiger 60 ori. Bentuknya lebih cantik, tapi karakter terbangnya tidak berubah. Saking senangnya teman saya dengan pesawat ini, pesawat ini diberi nama yaitu “PUTRI SOLO” :laugh: :laugh: :laugh: :side:

[Bambang Wijono]

Mas Janto top deh postingnya.....
Itu tiger 2 P Harry juga oye.... bisa menang fun fly dua kali pake pesawat itu..

karena hanggar di rumah dah ga cukup...makanya dijual... buat nambahin beli pesawat patern..

[Janto]

Mas Bambang, keputusan yang tepat

Nanti saya cerita lagi berkaitan dengan keputusan tersebut.

Salam,

Tiger, tiger, tiger, tiger, tiger, tiger, tiger 60.......manuever-nya nggak ada matinye :laugh:

[Janto]

Hi temans,

Jika kita sudah handal menerbangkan pesawat latih dengan sayap diatas, artinya masalah disorientasi mengendalikan pesawat sudah hampir tidak ada, take off dan landing sudah lancar baik dari kiri ke kanan maupun dari kanan ke kiri, tanpa angin maupun dengan angin, terbang lurus, terbalik dan loop sudah bisa sesuai dengan artikel belajar terbang dengan aman dan handal, maka anda sudah bisa naik kelas belajar pesawat latih dengan sayap di bawah.

Kenapa pilih pesawat yang ukurannya lebih besar? Biasanya, pesawat yang ukurannya lebih besar, terbangnya lebih stabil, apalagi pilihannya jatuh kepada Tiger 60, pasti stabil. Yang kedua, bawaan rata-rata penerbang pemula, inginnya terbang dengan pesawat yang lebih besar, karena lebih “wah“ (pasti anda tahu cara sendiri definisi “wah“ tersebut). Pesawat yang lebih “wah“ akan memberikan tantangan yang lain.

Jika memang pilihan anda jatuh pada Tiger 60, belajarlah basic manuever dengan baik. Pakailah buku panduan keluaran AMA-Radio Control Aerobatics. Berlatihlah sedemikian rupa, sehingga untuk kelas selanjutnya, latihan manuever anda akan jauh lebih mudah dan akan memberikan hasil yang lebih baik.
Ada 4 pilihan terbang setelah anda melewati latihan basic manuever dengan Tiger 60 yaitu:

• Terbang Pesawat Scale
• Terbang Pesawat 3 D
• Terbang Pesawat Pattern
• Terbang Pesawat Pylon

Terbang pesawat scale, adalah terbang dengan pesawat skala, pesawat modelnya dibuat persis sama dengan pesawat aslinya. Menerbangkannya perlu keahlian tersendiri. Menurut saya, terbang pesawat scale agak lebih sulit dibandingkan Tiger 60, kadang kala pesawat scale tidak mau “nurut”. Tapi karena penerbang tersebut sudah lulus basic maneuver, tidak ada masalah bow…penerbang akan penuh percaya diri pada saat menerbangkan pesawat scale.

Terbang pesawat 3D, adalah terbang dengan maneuver-maneuver ekstrim. Penerbang melakukan manuever-manuever yang kelihatan liar, tetapi gagah berani dan penuh perhitungan. Menurut saya terbang pesawat 3D tidak lebih sulit daripada Tiger 60, tapi karakter pesawat 3D memang berbeda dengan Tiger 60, pesawat 3D seperti “layangan“, terbangnya tidak terlalu ajeg, tapi dia bisa melalukan manuever yang ekstrim dalam sekejap. Jangan takut, karena penerbang sudah lulus basic maneuver, tidak akan timbul masalah …penerbang akan penuh percaya diri pada saat menerbangkan pesawat 3D.

Terbang pesawat pattern, adalah terbang dengan manuever-manuever yang tidak ekstrim, tapi presisi. Penerbang akan melakukan maneuver-manuever yang kelihatan anggun, presisi dan penuh perhitungan juga. Menurut saya terbang pesawat pattern lebih mudah dari pada Tiger 60, karena karakter pesawat pattern hampir sama dengan Tiger 60. Pesawat pattern terbangnya jauh lebih  “nurut“ daripada Tiger 60, terbangnya lebih ajeg. Karena penerbang sudah lulus basic manuever, maka sama sekali tidak akan timbul masalah....penerbang akan jauh lebih percaya diri pada saat menerbangkan pesawat pattern. Basic manuever yang dilakukan dengan pesawat pattern akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan pesawat Tiger 60.

Terbang pesawat pylon, adalah terbang dengan kecepatan tinggi. Penerbang tidak banyak melakukan manuever, yang penting, pesawat tersebut bisa melaju dengan kecepatan setinggi-tingginya dengan ukuran mesin dan pesawat yang sudah distandarisasi. Menurut saya, terbang pesawat pylon tidak sulit dibandingkan dengan Tiger 60. Kecepatannya saja yang jauh berbeda. Pesawat ini terbangnya ajeg sekali, lurus, seperti peluru. Karena penerbang sudah lulus basic manuever, maka tidak akan pernah ada masalah menerbangkan pesawat pylon.

Yang termasuk terbang basic manuevers adalah sebagai berikut:
• Terbang lurus dari kiri ke kanan dan sebaliknya.
• Terbang terbalik/inverted dari kiri ke kanan dan sebaliknya
• Loops
• Rolls

Kemudian ditambah dengan sedikit variasi maneuver untuk membantu anda terbang pada saat anda ingin berbalik arah dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri yaitu:
• Half reverse cuban 8
• Reverse cuban 8
• Split S
• Immelman Turn
• Stall Turn

Lihat buku AMA sebagai pedoman anda melakukan maneuver tesebut diatas dengan Tiger 60.

Selamat berlatih :side:

[Janto]

Jika pilihan anda adalah Tiger 60 untuk belajar terbang dengan sayap di bawah, maka ada beberapa hal yang perlu disiapkan sbb:

1.Pesawat Tiger 60
2.1 unit mesin
3.1 buah servo
4.dan beberapa kabel extension

1. Pesawat Tiger 60.

Idealnya, belilah pesawat baru.

Ada beberapa macam pabrik yang membuat Tiger 60 yaitu:
• Carl Goldberg, pabrik yang memiliki lisensi membuat Tiger 60
• Pak Harry, buatan dalam negeri, bagus juga
• Pak Kud, buatan dalam negeri, ya bagus juga
• Pak Elang, buatan dalam negeri, ya bagus bagus juga
• Mungkin masih banyak pabrik dalam negeri lainnya yang membuat pesawat Tiger 60, coba tanya kepada rekan2 di JAC atau club lainnya.

Atau beli bekas, banyak juga yang masih bagus. Pastikan pesawat bekas yang anda beli masih bagus, artinya belum pernah jatuh cukup parah. Banyaknya perbaikan mengakibatkan titik keseimbangan berubah. Jika titik keseimbangan sudah berubah, maka latihan manuever yang anda lakukan akan menjadi sia-sia. Belajar manuever harus menggunakan pesawat yang betul-betul masih seimbang.

2. Mesin:
• Beli baru. Alasan:
o Agar latihan terbang basic manuevers anda betul-betul optimal, tidak ada masalah power di mesin
o Agar anda lebih memahami performance mesin pada saat belajar maneuver. Anda bisa mengetahui kapan mesin anda sampai pada titik performance yang paling tinggi, kemudian lambat laun mulai menurun
o Pilih mesin dengan tipe 2 stroke. Engine 2 stroke masih bisa mengakomodasi basic maneuvers, lebih murah dibandingkan dengan engine 4 stroke, lebih mudah perawatannya dibandingkan dengan mesin 4 stroke, lebih hemat bahan bakarnya, karena bisa pakai Brataco Power.

Servo:
o Beli 1 buah servo yang baru. Alasan: meminimalisir kecelakan terbang akibat servo yang tidak bekerja dengan sempurna.
o Servo yang dibeli cukup Futaba S3001 atau S3003 atau sekelasnya.
o Letakkan servo baru tersebut di elevator. Alasan, pada saat anda melakukan latihan terbang basic maneuvers, aileron dan elevator anda akan bekerja berat.

Rakitlah Tiger 60 anda, pasanglah mesin barunya, dan “kanibal” 4 servo dari pesawat latih anda sayap atas dengan rincian sebagai berikut:
• Servo throttle dan rudder dari pesawat latih sayap atas dipakai untuk aileron (alasan, pada saat anda belajar terbang dengan pesawat latih sayap atas, servo ini tidak banyak bekerja dibandingkan dengan servo lainnya, jadi performance-nya diasumsikan masih 90%)
• Servo elevator dari pesawat latih sayap atas dipakai untuk throttle
• Servo aileron dari pesawat latih sayap atas dipakai untuk rudder
• 1 servo baru dipasang di elevator

Selamat merakit !!

[Janto]

Asumsi:
Pesawat latih sayap atas anda tidak pernah \"crash\". Penggunaan seluruh servo di pesawat latih sayap atas sesuai dengan prosedur.

[Teddy Hartanto]

Janto wrote:

makasih pak yanto atas postingnya...kalau liat foto diatas saya jadi ingat pak daniel..beliau aeromodeller sejati, bikin pesawat sendiri terbangin sendiri, bikin pesawatnya yang kecil kecil karena biar mudah bawa dimobil waktu ke lapangan halim katanya, sayap tidak bisa dicopot supaya ngga repot bongkar pasang katanya pula..begitu cintanya dengan aeromodelling , sampai dalam keaadaan sakitpun ( stroke ringan ) beliau tetap main...foto diatas keliatannya foto terakhir beliau maen pesawat ( dalam keadaan sakit ) ..karena saya dengar kabar des 2006 beliau sudah wafat..selamat jalan pak daniel...

[Janto]

Selamat jalan Pak Daniel. Terima kasih atas informasinya Pak Teddy.