Bensin sudah naik, siap di-starter. Sepertinya sedang menentukan arah angin untuk take off, tapi koq nggak akur ya

Sedang \"mancing\" biar bahan bakarnya naik, kaya Vespa aja, dikasih engkol, sudah dech mirip motor :laugh:

Sedang mengisi bahan bakar. Harus hati2, orang yang sedang merokok dilarang mendekat

Sabtu, 18 Oktober 2008 lalu, ada yang sempat terbang dengan Extra 260 Aeroworks dengan kapasitas engine DA 100 cc. Pesawat-pesawat lain yang terbang di JAC, jadi kelihatan kecil

Sedang melakukan persiapan terbang, administrasi pesawat ini cukup banyak, mulai dari pasang sayap belakang, sayap depan, sambung2 kabel servo yang lumayan banyak, cek baterei, cek engine, angkat pesawat minimal 2 orang dll, dll.

Heli yang terbang akhir pekan lalu di JAC

Spot On, yang atasnya kuning pakai Engine YS110, yang atasnya merah pakai Engine YS110S.

Secara sepintas, YS110S, powernya lebih kuat dalam melakukan intermediate manuever dibandingkan dengan YS110 tanpa es. Tapi mungkin tidak bisa dibandingkan secara mutlak juga, karena engine YS110S baru 10 kali terbang, sedangkan YS110 mungkin sudah lebih dari 50 kali terbang. Jadi tidak bisa dibandingkan juga. Harusnya kedua mesinnya sama baru dan dipasang di pesawat yang sama, baru bisa dibandingkan dengan lebih nyata.

Tapi secara keseluruhan, YS110 mampu mengakomoasi Spot On dengan Byron 20/20.

Active 90, dengan engine OS90 2 stroke

Pesawat pattern yang kemarin sempat terbang di JAC.

Osmose, ARF-nya dari Jepang, Engine 40, ok terbangnya.

Temans, jadi pilih yang mana? :side:

Spot On, Groovy dan Venus tersedia di Jakarta

Spot on adalah pattern kelas 90 yang ukurannya paling besar sepertinya

Pesawat yang terbang minggu lalu di JAC.

Venus menggunakan engine OS120 4 stroke. Fuel Byron 15/18. Propeller APC 15X6.

Spot on baru, pada saat di-foto belum terbang. Minggu lalu sempat terbang 3 kali sepertinya.

Menggunakan engine YS110 tanpa S. Propeller APC15X6. Fuel Byron 20/20. Bagus terbangnya, power cukup.

Explorer 90 sudah selesai di rakit, tapi belum terbang minggu lalu. Masih break in engine.

Engine menggunakan OS90FI (Fuel Injection) 4 stroke.

Mudah2an minggu ini bisa lihat terbangnya.

Sama-sama.

Saya agak lupa, mungkin Tiger II sama dengan Tiger 40. Buatan Carl Goldberg. Saya dulu pernah terbang dengan seri 60-nya. Copy-nya sudah banyak yang buat, mulai dari Pak Kud, Pak Harry, Pak Elang dan banyak lagi workshop yang buat.

Saya pikir kalau untuk latihan manuever pada tahap awal, Super Sport 40 bisa akomodasi seluruh manuever tersebut. Bentuknya hampir sama dengan Tiger 40.

Super Sport 40 dan Tiger 40 cocok untuk latihan intermediate manuever. Kalau sudah smooth, baru pakai pesawat pattern seri 90.

Keburu, masih banyak waktu, tergantung jadual latihannya, kalau setiap hari 3 kali terbang ya keburu, tapi kalau setiap bulan 3 kali terbang, mungkin nggak keburu

Explorer 90 keluaran JR dan YS110S adalah pilihan yang tepat menurut saya.

Leo ok juga, sama besarnya dengan Excelleron. Terbangnya Ok, monokote-nya lumayan bagus. Bentuknya OK.

Menurut para senior saya, kalau cari pesawat pattern, kalau bisa cari pesawat pattern ex juara. Jadi kalau ada yang buat Euphoria, Osmose atau Aries untuk kelas 90, bisa dipertimbangkan.

Explorer adalah pesawat tiruan dari Explorer 2X2, sekelas dengan Euphoria dll, pesawat tersebut di-design oleh para juara dunia pattern.

Kalau Venus, Spot On, Groovy, Leo adalah pesawat pattern design pabrik, bukan design para juara pattern.

Mudah2an bisa membantu.

Mas Bambang baru beli spot on 120 minggu yang lalu. Mohon tanya kepadanya.

Pak Kud masih ada dan masih merakit pesawat2 model. Banyak juga yang rakit di Pak Kud.

Salam.